kARYA ilmiah

hhffttt...
Akhirnya setelah lama membuat, KI gue selese juga..
Beberapa posting KI gue, bermanfaat juga loh, buat kehidupan sehari-hari kita.

BAB II
PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan dilakukan dalam karya ilmiah ini sesuai dengan permasalahan yang sudah dirumuskan di atas, yaitu “Bahaya Mengonsumsi Junkfood Bagi Tubuh”. Dalam pembahasan ini akan dibahas pengertian junkfood, makanan apa saja yang termasuk junkfood, kandungan-kandungan yang ada dalam beberapa makanan junkfood, bahaya dan manfaat junkfood bagi tubuh, serta solusi mengurangi konsumsi junkfood.

2.1 Teori

2.1.1 Pengertian
Junkfood menurut Wikipedia
Junkfood adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junkfood mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald's, KFC dan Pizza Hut sering dianggap sebagai junkfood, sementara makanan yang sama seperti California Pizza Kitchen atau Nando's tidak dianggap, meskipun nutrisi yang dimilikinya hampir sama.

2.1.2 Dampak Negatif Mengonsumsi Junkfood

Keutamaan citarasa dari junkfood adalah mengandung banyak lemak, garam, gula dan zat adiktif sintetis seperti MSG (Monosodium glutamat). Tidak salah jika junkfood, bila dilihat dari nilai gizinya disebut sebagai “makanan sampah”, karena masukan gizi yang baik pada junkfood sangatlah sedikit.
Umumnya makanan yang termasuk junkfood adalah makanan berkadar garam tinggi, bergula tinggi, berlemak tinggi dan kandungan nutrisi lainnya rendah, seperti protein, vitamin dan mineral. Selain itu pula, junkfood mengandalkan citarasa, dan penampilan luar yang menarik.
Junkfood mengandung senyawa kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi karena mengonsumsi junkfood secara rutin dapat menyebabkan kita sulit konsentrasi. Para ilmuwan menemukan bahwa masyarakat sekarang banyak yang makan tidak semestinya, yakni tidak sesuai dengan menu gizi seimbang, kerusakan demi kerusakan akan terjadi pada sistem tubuh. Apalagi anak-anak, menurut proyek riset yang dilakukan Bristol Children mulai tahun 1990-an ini mencermati data dari 14.000 anak. Dari data ini ditemukan, ”anakanak yang gemar makan junkfood (makanan sampah kurang memenuhi gizi seimbang) pertumbuhan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan”.
Bila junkfood sudah menjadi makanan favorit kita dan bagian dari gaya hidup kita, maka risiko terkena berbagai penyakit semakin besar. Bagi yang sudah dari awal mengonsumsi junkfood akan memiliki risiko mengidap berbagai penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes, atau jenis penyakit berat lainnya.
Penyakit jantung koroner juga merupakan salah satu penyakit yang menyerang para penggemar junkfood. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika menelan banyak kalori, tubuh dipaksa menghasilkan insulin dalam jumlah ekstra untuk mengubah karbohidrat menjadi gula darah. Kehadiran insulin yang terlalu banyak justru akan memicu terjadinya penggabungan dengan lemak untuk bersama-sama merusak pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah dipadati oleh segala macam kotoran, termasuk kolesterol. Ketika kolesterol menyumbat aliran darah, khususnya pembuluh darah jantung, terjadilah penyakit jantung koroner.
Junkfood, makanan yang banyak mengandung senyawa kimia dalam jumlah besar salah satunya adalah sodium. Sodium adalah zat yang paling banyak terdapat pada junkfood. Sodium jika dikonsumsi secara rutin dapat terakumulasi dalam tubuh. Bila kandungan sodium sudah terlalu banyak dalam tubuh, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Kandungan junkfood lainnya yang tak kalah tinggi, adalah gula. Minuman ringan, biskuit, kue, dan permen mengandung gula yang tidak sedikit. Kendati secara tidak langsung berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes, namun kelebihan gula bisa mengakibatkan kelebihan berat badan dan kegemukan atau obesitas. Masalah kesehatan lainnya yang bisa disebabkan oleh kadar gula berlebihan adalah tooth decay atau kerusakan gigi, mengurangi level kolesterol berguna, meningkatkan kadar lemak dalam darah yang berhubungan dengan diabetes, dan penyakit jantung, serta kegemukan pada usia muda.
Kandungan pada junkfood lainnya yang harus diperangi adalah garam. Meski tubuh membutuhkan zat perasa ini, namun, bila kelebihan mengonsumsi, bisa dihubungkan dengan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi, yaitu faktor penyebab penyakit jantung dan stroke. Jumlah maksimal garam tidak lebih dari 5 gram per hari, dan sangat dianjurkan bagi orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal. Sedangkan kandungan garam pada junkfood biasanya relatif tinggi. Sehingga membuat kita ketagihan untuk mengonsumsinya. Dampak negatifnya jika terlalu sering menikmati makanan jenis ini, lidah akan terbiasa dengan rasa gurih dan indra pengecap tak terasah untuk mengenali aneka rasa lainnya, seperti segarnya rasa sayur dan buah-buahan. Seperti halnya snack mengandung bahan penyedap dan pengawet makanan., kalau konsumsinya dilakukan setiap hari dan berlangsung lama, maka kita cenderung menolak makanan utama yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Sebenarnya, selain sodium, garam dan gula, zat lainnya yang terkandung dalam junkfood secara berlebih adalah bahan mengawetkan dan mempertahankan warna, rasa, dan bentuk. Sebagian orang biasanya sensitif dengan makanan yang mengandung additive. Gejalanya bisa seperti diare dan skin rashes atau ruam pada kulit. Meski ekstra food bisa memiliki kadar lemak, garam, dan gula yang tinggi, namun makanan tersebut masih mengandung nutrisi dan bisa dipertimbangkan sebagai bagian kecil dari pola makan yang sehat.

blog??

aaarrrgggggghhhhhhhhh........ tiada hari tanpa mengeluh!!
cappe rasanya,, dua minggu ini knp mesti ujian praktek?? mana nui tugas blog harus slese. diperbagus. gimana caranya??

males bgd dehh..


yyah.. mau gmn pun inni semua demi nilai ccui, yayayya'' gue ngerti-ngerti (??)

lumayan jugga sih punya blog,,
bisa mengeluarkan inspirasi..
okoke..

ujian praktek..